PEMROGRAMAN WEB DINAMIS
PMI (1312)
MUHAMMAD ALDY BASTIAN
18753061
PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas pertolongan Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Fungsi Bawaan Penggunaan Php” ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Tak lupa sholawat serta salam Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun Penulis pada ruang dan waktu yang lain.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Bandar Lampung,25 Oktober 2019
Penulis
Muhammad Aldy Bastian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian PHP
PHP adalah singkatan dari”PHP: Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasaC, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.
Program php harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdir isendiri ataupun disisipkan diantara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut.
File html yang telah dibubuhi program php harus digantiekstensi-nya menjadi. php3 atau.php. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.
- Versiterbaru, yaituPHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya.
- Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan diatas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menggunakan fungsi fungsi bawaan php?
2. Apakah mamfaat dari penggunaan fungsi dari php?
3. Apa macam-macam dari fungsi php ?
2. Apakah mamfaat dari penggunaan fungsi dari php?
3. Apa macam-macam dari fungsi php ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi –fungsi bawaan php
2. Mengetahui manfaat dari penggunaan fungsi php
3. Mengetahui macam-macam fungsi php
2. Mengetahui manfaat dari penggunaan fungsi php
3. Mengetahui macam-macam fungsi php
BAB II
PEMBAHASAN
I. Jenis Fungsi Pada PHP
Fungsi pada PHP dibagi menjadi dua yaitu built-in function yang merupakan fungsi bawaan PHP dan user-defined function, dimana kita membuat fungsi sendiri.Banyak sekali fungsi yang disediakan php, seperti sbstr(), dll.
II. Menulis / Membuat Fungsi Pada PHP
Membuat fungsi pada PHP dapat dilakukan dengan mudah, yaitu (1) menuliskan keyword function (2) kemudian diikuti dengan nama fungsi (3) diikuti dengan tanda kurung () sebagai tempat argumen, (4) kemudian diikuti dengan kurung kurawa {} sebagi block statement yang akan dijalankan ketika fungsi dipanggil.
Pada kondisi tertentu nama fungsi ini tidak ditulis, lihat bagian V. Anonymous function atau closure
Penulisan nama fungsi harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Harus diawali huruf atau underscore(_) kemudian dapat diikuti dengan huruf, angka, dan underscore
2. Case in-sensitive (tidak membedakan huruf kecil dan besar)
Argumen Fungsi
Argumen fungsi ditulis dalam tanda kurung dan dapat berupa tipe data apapun baik string, array, object, boelan, dsb.., selain itu argumen juga dapat dikosongkan, contoh:
<?php
// Tanpa argumen
function nama_bulan()
{
echo 'Agustus';
}
nama_bulan(); // Hasil Agustus
Contoh berikutnya kita definisikan argumen, sehingga kita dapat mencetak nama bulan sesuai dengan yang kita inginkan:
function nama_bulan($bulan)
{
echo $bulan;
}
nama_bulan('Januari'); // Hasil Januari
Lebih lanjut, argumen dari fungsi ini dapat kita definisikan lebih dari satu, caranya, pisahkan argumen dengan tanda koma, contoh:
function nama_bulan($bulan, $tahun)
{
echo $bulan . ' ' . $tahun;
}
nama_bulan('Januari', 2016); // Hasil Januari 2016
v Nilai Default Argumen
Kita dapat mendefinisikan nilai default dari argumen, sehingga memudahkan pemanggilan fungsi karena tidak perlu menulis argumen terlalu banyak, contoh:
function nama_bulan($bulan, $tahun = 2016)
{
echo $bulan . ' ' . $tahun;
}
nama_bulan('Januari'); // Hasil Januari 2016
Nilai default argumen ini bisa kita isi tipe data apa saja seperti boelan (true, false), null, array, object, dll
Memanggil Fungsi
Pemanggilan fungsi dilakukan dengan menulis nama fungsi tersebut, seperti pada contoh sebelumnya, kita memanggil fungsi dengan menulis nama_bulan() dan nama_bulan('Januari', 2016).Jika fungsi memerlukan argumen, maka kita juga harus menulis argumen tersebut.
Catatan: Ketika melakukan pemanggilan fungsi, maka penulisan argumen harus lengkap, jika fungsi terdiri dari 3 argumen, maka kita harus menuliskan ketiganya, jika tidak maka akan muncul pesan error, KECUALI argumen tersebut memiliki nilai default (dibahas dibawah)
III. Nilai Kembalian – Return Value
v Menggunakan return
Nilai kembalian ini maksudnya fungsi yang kita panggil tadi akan menghasilkan nilai tertentu, nilai tersebut bisa bertipe apa jasa seperti: boelan, float, array, object, dll. Nilai kembalian ini dijalankan dengan menggunakan keyword return, contoh:
<?php
function nama_bulan($bulan)
{
$nama_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
return $nama_bulan[$bulan];
}
// date('n') akan menghasilkan bulan sekarang dalam bentuk 1 digit, misal 3 untuk Januari
$bulan = nama_bulan(date('n')); // Hasil Maret
echo $bulan . ' ' . date('Y'); // Hasil Maret 2016
Keyword ini dapat diletakkan dimana saja di dalam fungsi dan ketika php menemukan keyword ini, maka seketika pemanggilan fungsi akan dihentikan dan PHP kembali ke baris dimana fungsi tadi dipanggil.
Karakteristik tersebut dapat memudahkan kita mengatur penulisan kode, sehingga, ketika menulis fungsi, kita harus selalu mempertimbangkan kemungkinan penggunaan return di tengah code, terutama ketika menggunakan conditional if
Contoh:
function report($bulan)
{
if ($bulan < 3)
{
$status = 'Report belum tersedia';
}
else
{
$status = 'Report sudah tersedia';
}
return $status;
}
echo report(2); // Hasil Report belum tersedia;
Untuk lebiih efisien, kode tersebut dapat diubah menjadi:
function report($bulan)
{
if ($bulan < 3)
{
return 'Report belum tersedia';
}
else
{
return 'Report sudah tersedia';
}
}
Pada script pertama, PHP akan membaca seluruh kode pada fungsi, sebaliknya untuk script kedua, ketika sampai if maka fungsi berhenti karena bertemu return,
v Return value lebih dari satu nilai
Return value HANYA memberikan nilai kembalian sebanyak satu nilai, misal pada contoh diatas hanya menghasilkan nama bulan, jika ingin menghasilkan nilai kembalian lebih dari satu, maka kita gunakan array, contoh:
<?php
function nama_bulan($bulan)
{
$nama_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
$semester = $bulan < 7 ? 1 : 2;
return array('bulan' => $nama_bulan[$bulan],
'semester' => $semester
);
}
$bulan = nama_bulan(3);
echo '<pre>'; print_r($bulan);
/* HASIL:
Array
(
[bulan] => Maret
[semester] => 1
)*/
IV. Fungsi Alias Pada PHP
Untuk alasan tertentu seperti penamaan fungsi yang lebih relevan dengan tugas fungsi tersebut, PHP menyediakan fungsi baru yang tugasnya sama persis dengan fungsi lama, yang disebut fungsi alias (Function Aliases)
Fungsi baru tersebut tidak memiliki kode sendiri, melainkan ketika dipanggil, dia memanggil fungsi yang lama.Contoh dari fungsi alias ini adalah: die(), key_exists() dan join() yang merupakan alias dari fungsi exit(), array_key_exists() dan implode().
Beberapa orang mempermasalahkan performa dari fungsi alias ini, karena fungsinya yang menjalankan fungsi lain, namun sebenarnya tidak masalah menggunakan fungsi ini, karena perbedaan speed nya sangat tidak signifikan.
V. Anonymous Function
Anonymous function atau disebut juga closure dapat diartikan fungsi tanpa nama (anonymous). Fungsi ini umumnya digunakan pada fungsi - fungsi yang membutuhkan callback ( fungsi yang dipanggil oleh fungsi lainnya ).
Fungsi yang membutuhkan callback ini bisa built-in function seperti preg_replcace_callback, array_map, array_walk, dll maupun user-defined function.
Contoh berikut ini diambil dari tulisan sebelumnya:
<?php
$kendaraan = array('Mobil', 'Motor', 'Sepeda');
$upper = array_map('toupper', $kendaraan);
function toupper($array_val) {
return strtoupper($array_val);
}
echo '<pre>'; print_r($upper);
Nah, seperti disampaikan sebelumnya, tujuan dibuatnya function adalah agar dapat digunakan kembali (re-use), karena fungsi toupper() HANYA digunakan sekali, maka fungsi tersebut dapat kita gabungkan ke dalam fungsi array_map sehingga bentuknya menjadi anonymous function:
<?php
$kendaraan = array('Mobil', 'Motor', 'Sepeda');
$upper = array_map(function($value) {
return strtoupper($value);
}, $kendaraan);
echo '<pre>'; print_r($upper);
Contoh lain pada user-defined function:
function nama_bulan($bulan, $callback)
{
$list_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
$nama = $list_bulan[$bulan];
if (is_callable($callback))
{
return $callback($nama);
}
return $nama;
}
$bulan = nama_bulan(2, function($val)
{
return strtoupper($val);
});
echo $bulan; // Hasil: FEBRUARI
VI. Built-In Function
Berikut ini adalah contoh penggunaan Built-In Function di PHP.
Date / Time
Fungsi date / time adalah fungsi yang berhubungan dengan waktu.
1 . date();
Pertama kita akan mencoba fungsi date(). Dengan fungsi date() kita dapat mengelola tanggal tergantung dari parameter yang kita masukkan. Jadi sintax penggunaannya adalah : date(parameter).
Berikut ini adalah contoh penggunaanya.
<!--menampilkan hari-->
<?php
echo date("l");
?>
<br>
<!--menampilkan tanggal-->
<?php
echo date("d");
?>
<br>
<!--menampilkan bulan-->
<?php
echo date("M");
?>
<br>
<!--menampilkan tahun-->
<?php
echo date("Y");
?>
<br>
<br>
<!--menampilkan tahun-->
<?php
echo date("l, d M Y");
?>
2. time()
Time adalah sebuah fungsi pada php yang berfungsi untuk menampilkan waktu. Bedanya dengan date(), dengan time() kita dapat menentukan hari yang akan kita tuju. misalnya 2 hari kedepan atau 2 hari sebelumnya dan lain sebagainya. Dalam functin time() menyimpan nilai detik yang dihitung dari 1 januari 1970 sebagai perhitungan awal komputer.
contoh :
<?php
echo time();
?>
Maka akan dicetak hitungan detik dari 11 januari 1970 sampai saat ini. Ketika kita merefresh browser, maka angkanya akan bertambah, karena detik akan bertambah terus sampai saat ini. Kita coba manfaatkan penggunaan time untuk menampilkan dua hari sebelum hari ini dengan cara berikut:
contoh :
<!--menampilkan dua hari sebelum saat ini-->
<?php
echo date("l, d M Y", time()-60*60*24*2);
?>
Code diatas adalah contoh untuk menampilkan dua hari sebelum hari ini. Jadi perhitungan matematika dalam detik menjadi detik*menit/jam*jumlah jam satu hari*2hari. sehingga ketika ditampilkan adalah dua hari sebelum hari ini.
3. mktime();
mktime() adalah function pada php yang berfungsi untuk membuat detik sendiri. karena perhitungan waktu di php menggunakan detik, jadi dengan mktime() kita dapat mencari tahu hari yang kita tentukan. mktime() memiliki parameter (jam, menit, detik, bulan, tanggal, tahun) jadi parameter ini tidak bisa kita tukar.
contoh :
<!--mengetahui hari pada tanggal tertentu-->
<?php
echo date("l", mktime(0,0,0,8,3,1992));
?>
Selain contoh function diatas, masih ada banyak lagi built-in function php yang lainnya. Berikut ini ada beberapa functin yang sering digunakan.
4. Checkdate()
Untuk memeriksa apakah format penulisan tanggal sudah benar.
Sintaknya: checkdate($bulan,$hari,$tahun)
5. Getdate()
Untuk menhasilkan waktu dengan keluaran bertipe array.
Sintaknya: checkdate($bulan,$hari,$tahun)
6. String
· strlen()
digunakan untuk menghitung panjang (length) dari sebuah string.
· strcmp()
digunakan untuk membandingkan (compare) dua buah string.
· explode()
digunakan untuk memecah string menjadi array.
7. Utility / Fungsi Bantuan
· isset()
digunakan untuk mengecek apakah sebuah variabel sudah pernah dibuat atau belum yang hasilnya berupa true atau false.
· empty()
digunakan untuk mengecek apakah variabel yang ada itu kosong atau tidak.
· die()
untuk memberhentikan program.
· sleep()
untuk memberhentikan program sementara.
· var_dump()
digunakan untuk mencetak isi dari sebuah variabel, array, object.
VII. Fungsi Numerik
Fungsi numerik adalah fungsi yang mengembalikan hasil numerik.Fungsi php numerik dapat digunakan untuk memformat angka, mengembalikan konstanta, melakukan perhitungan matematika, dll.
Tabel di bawah ini menunjukkan fungsi numerik PHP yang umum
Function
Description
Example
Output
is_number
Accepts an argument and returns true if its numeric and false if it’s not
<?php
if(is_numeric("guru"))
{
echo "true";
}
else
{
echo "false";
}
?>
false
<?php
if(is_numeric (123))
{
echo "true";
}
else
{
echo "false";
}
?>
true
number_format
Used to formats a numeric value using digit separators and decimal points
<?php
echo number_format(2509663);
?>
2,509,663
rand
Used to generate a random number.
<?php
echo rand();
?>
Random number
round
Round off a number with decimal points to the nearest whole number.
<?php
echo round(3.49);
?>
3
sqrt
Returns the square root of a number
<?php
echo sqrt(100);
?>
10
cos
Returns the cosine
<?php
echo cos(45);
?>
0.52532198881773
sin
Returns the sine
<?php
echo sin(45);
?>
0.85090352453412
tan
Returns the tangent
<?php
echo tan(45);
?>
1.6197751905439
pi
Constant that returns the value of PI
<?php
echo pi();
?>
3.1415926535898
VIII. Fungsi aritmatika atau matematika
Beberapa operator aritmatika:
Ø Penjumlahan
Operator penjumlahan di php digunakan untuk menjumlahkan bilangan atua variabel.
Contohnya: $a+$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//menjumlahkan variabel a dengan variabel b
echo $a + $b;
?>
Ø Pengurangan
Operator penjumlahan di php digunakan untuk mengursngkan bilangan atua variabel.
Contohnya: $a-$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//Operator pengurangan variabel a dengan variabel b
echo $a - $a;
?>
Ø Perkalian
Operator penjumlahan di php digunakan untu mengalikkan bilangan atua variabel.untuk perkalian di php menggunakan tanda bintang ”*”.
Contohnya: $a*$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//perkalian variabel a dengan variabel b
echo $a * $b;
?>
Ø Pembagian
Operator penjumlahan di php digunakan untu menbagikkan bilangan atua variabel. Untuk pembagian di php menggunakan tanda garis miting “/”.
Contohnya: $a/$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//pembagian variabel a dengan variabel b
echo $a / $b;
?>
Ø Minus
Contoh pembuatan operator minus di php yaitu seperti ini : “-$a”.
Ø Plus
Contoh pembuatan operator plus di php yaitu seperti ini : “+$a”.
Ø Modulus
Operator untuk menentukan hasil dari pembagian. Untuk penulisan operator pembagian menggunakkan persen “%”.
Contohnya: $a%$b
<?php
$a = 18;
$b = 8;
//menjumlahkan variabel a dengan variabel b
echo $a % $b;
?>
Fungsi pada PHP dibagi menjadi dua yaitu built-in function yang merupakan fungsi bawaan PHP dan user-defined function, dimana kita membuat fungsi sendiri.Banyak sekali fungsi yang disediakan php, seperti sbstr(), dll.
II. Menulis / Membuat Fungsi Pada PHP
Membuat fungsi pada PHP dapat dilakukan dengan mudah, yaitu (1) menuliskan keyword function (2) kemudian diikuti dengan nama fungsi (3) diikuti dengan tanda kurung () sebagai tempat argumen, (4) kemudian diikuti dengan kurung kurawa {} sebagi block statement yang akan dijalankan ketika fungsi dipanggil.
Pada kondisi tertentu nama fungsi ini tidak ditulis, lihat bagian V. Anonymous function atau closure
Penulisan nama fungsi harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Harus diawali huruf atau underscore(_) kemudian dapat diikuti dengan huruf, angka, dan underscore
2. Case in-sensitive (tidak membedakan huruf kecil dan besar)
Argumen Fungsi
Argumen fungsi ditulis dalam tanda kurung dan dapat berupa tipe data apapun baik string, array, object, boelan, dsb.., selain itu argumen juga dapat dikosongkan, contoh:
<?php
// Tanpa argumen
function nama_bulan()
{
echo 'Agustus';
}
nama_bulan(); // Hasil Agustus
Contoh berikutnya kita definisikan argumen, sehingga kita dapat mencetak nama bulan sesuai dengan yang kita inginkan:
function nama_bulan($bulan)
{
echo $bulan;
}
nama_bulan('Januari'); // Hasil Januari
Lebih lanjut, argumen dari fungsi ini dapat kita definisikan lebih dari satu, caranya, pisahkan argumen dengan tanda koma, contoh:
function nama_bulan($bulan, $tahun)
{
echo $bulan . ' ' . $tahun;
}
nama_bulan('Januari', 2016); // Hasil Januari 2016
v Nilai Default Argumen
Kita dapat mendefinisikan nilai default dari argumen, sehingga memudahkan pemanggilan fungsi karena tidak perlu menulis argumen terlalu banyak, contoh:
function nama_bulan($bulan, $tahun = 2016)
{
echo $bulan . ' ' . $tahun;
}
nama_bulan('Januari'); // Hasil Januari 2016
Nilai default argumen ini bisa kita isi tipe data apa saja seperti boelan (true, false), null, array, object, dll
Memanggil Fungsi
Pemanggilan fungsi dilakukan dengan menulis nama fungsi tersebut, seperti pada contoh sebelumnya, kita memanggil fungsi dengan menulis nama_bulan() dan nama_bulan('Januari', 2016).Jika fungsi memerlukan argumen, maka kita juga harus menulis argumen tersebut.
Catatan: Ketika melakukan pemanggilan fungsi, maka penulisan argumen harus lengkap, jika fungsi terdiri dari 3 argumen, maka kita harus menuliskan ketiganya, jika tidak maka akan muncul pesan error, KECUALI argumen tersebut memiliki nilai default (dibahas dibawah)
III. Nilai Kembalian – Return Value
v Menggunakan return
Nilai kembalian ini maksudnya fungsi yang kita panggil tadi akan menghasilkan nilai tertentu, nilai tersebut bisa bertipe apa jasa seperti: boelan, float, array, object, dll. Nilai kembalian ini dijalankan dengan menggunakan keyword return, contoh:
<?php
function nama_bulan($bulan)
{
$nama_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
return $nama_bulan[$bulan];
}
// date('n') akan menghasilkan bulan sekarang dalam bentuk 1 digit, misal 3 untuk Januari
$bulan = nama_bulan(date('n')); // Hasil Maret
echo $bulan . ' ' . date('Y'); // Hasil Maret 2016
Keyword ini dapat diletakkan dimana saja di dalam fungsi dan ketika php menemukan keyword ini, maka seketika pemanggilan fungsi akan dihentikan dan PHP kembali ke baris dimana fungsi tadi dipanggil.
Karakteristik tersebut dapat memudahkan kita mengatur penulisan kode, sehingga, ketika menulis fungsi, kita harus selalu mempertimbangkan kemungkinan penggunaan return di tengah code, terutama ketika menggunakan conditional if
Contoh:
function report($bulan)
{
if ($bulan < 3)
{
$status = 'Report belum tersedia';
}
else
{
$status = 'Report sudah tersedia';
}
return $status;
}
echo report(2); // Hasil Report belum tersedia;
Untuk lebiih efisien, kode tersebut dapat diubah menjadi:
function report($bulan)
{
if ($bulan < 3)
{
return 'Report belum tersedia';
}
else
{
return 'Report sudah tersedia';
}
}
Pada script pertama, PHP akan membaca seluruh kode pada fungsi, sebaliknya untuk script kedua, ketika sampai if maka fungsi berhenti karena bertemu return,
v Return value lebih dari satu nilai
Return value HANYA memberikan nilai kembalian sebanyak satu nilai, misal pada contoh diatas hanya menghasilkan nama bulan, jika ingin menghasilkan nilai kembalian lebih dari satu, maka kita gunakan array, contoh:
<?php
function nama_bulan($bulan)
{
$nama_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
$semester = $bulan < 7 ? 1 : 2;
return array('bulan' => $nama_bulan[$bulan],
'semester' => $semester
);
}
$bulan = nama_bulan(3);
echo '<pre>'; print_r($bulan);
/* HASIL:
Array
(
[bulan] => Maret
[semester] => 1
)*/
IV. Fungsi Alias Pada PHP
Untuk alasan tertentu seperti penamaan fungsi yang lebih relevan dengan tugas fungsi tersebut, PHP menyediakan fungsi baru yang tugasnya sama persis dengan fungsi lama, yang disebut fungsi alias (Function Aliases)
Fungsi baru tersebut tidak memiliki kode sendiri, melainkan ketika dipanggil, dia memanggil fungsi yang lama.Contoh dari fungsi alias ini adalah: die(), key_exists() dan join() yang merupakan alias dari fungsi exit(), array_key_exists() dan implode().
Beberapa orang mempermasalahkan performa dari fungsi alias ini, karena fungsinya yang menjalankan fungsi lain, namun sebenarnya tidak masalah menggunakan fungsi ini, karena perbedaan speed nya sangat tidak signifikan.
V. Anonymous Function
Anonymous function atau disebut juga closure dapat diartikan fungsi tanpa nama (anonymous). Fungsi ini umumnya digunakan pada fungsi - fungsi yang membutuhkan callback ( fungsi yang dipanggil oleh fungsi lainnya ).
Fungsi yang membutuhkan callback ini bisa built-in function seperti preg_replcace_callback, array_map, array_walk, dll maupun user-defined function.
Contoh berikut ini diambil dari tulisan sebelumnya:
<?php
$kendaraan = array('Mobil', 'Motor', 'Sepeda');
$upper = array_map('toupper', $kendaraan);
function toupper($array_val) {
return strtoupper($array_val);
}
echo '<pre>'; print_r($upper);
Nah, seperti disampaikan sebelumnya, tujuan dibuatnya function adalah agar dapat digunakan kembali (re-use), karena fungsi toupper() HANYA digunakan sekali, maka fungsi tersebut dapat kita gabungkan ke dalam fungsi array_map sehingga bentuknya menjadi anonymous function:
<?php
$kendaraan = array('Mobil', 'Motor', 'Sepeda');
$upper = array_map(function($value) {
return strtoupper($value);
}, $kendaraan);
echo '<pre>'; print_r($upper);
Contoh lain pada user-defined function:
function nama_bulan($bulan, $callback)
{
$list_bulan = array (1 => 'Januari', 2 => 'Februari', 3 => 'Maret');
$nama = $list_bulan[$bulan];
if (is_callable($callback))
{
return $callback($nama);
}
return $nama;
}
$bulan = nama_bulan(2, function($val)
{
return strtoupper($val);
});
echo $bulan; // Hasil: FEBRUARI
VI. Built-In Function
Berikut ini adalah contoh penggunaan Built-In Function di PHP.
Date / Time
Fungsi date / time adalah fungsi yang berhubungan dengan waktu.
1 . date();
Pertama kita akan mencoba fungsi date(). Dengan fungsi date() kita dapat mengelola tanggal tergantung dari parameter yang kita masukkan. Jadi sintax penggunaannya adalah : date(parameter).
Berikut ini adalah contoh penggunaanya.
<!--menampilkan hari-->
<?php
echo date("l");
?>
<br>
<!--menampilkan tanggal-->
<?php
echo date("d");
?>
<br>
<!--menampilkan bulan-->
<?php
echo date("M");
?>
<br>
<!--menampilkan tahun-->
<?php
echo date("Y");
?>
<br>
<br>
<!--menampilkan tahun-->
<?php
echo date("l, d M Y");
?>
2. time()
Time adalah sebuah fungsi pada php yang berfungsi untuk menampilkan waktu. Bedanya dengan date(), dengan time() kita dapat menentukan hari yang akan kita tuju. misalnya 2 hari kedepan atau 2 hari sebelumnya dan lain sebagainya. Dalam functin time() menyimpan nilai detik yang dihitung dari 1 januari 1970 sebagai perhitungan awal komputer.
contoh :
<?php
echo time();
?>
Maka akan dicetak hitungan detik dari 11 januari 1970 sampai saat ini. Ketika kita merefresh browser, maka angkanya akan bertambah, karena detik akan bertambah terus sampai saat ini. Kita coba manfaatkan penggunaan time untuk menampilkan dua hari sebelum hari ini dengan cara berikut:
contoh :
<!--menampilkan dua hari sebelum saat ini-->
<?php
echo date("l, d M Y", time()-60*60*24*2);
?>
Code diatas adalah contoh untuk menampilkan dua hari sebelum hari ini. Jadi perhitungan matematika dalam detik menjadi detik*menit/jam*jumlah jam satu hari*2hari. sehingga ketika ditampilkan adalah dua hari sebelum hari ini.
3. mktime();
mktime() adalah function pada php yang berfungsi untuk membuat detik sendiri. karena perhitungan waktu di php menggunakan detik, jadi dengan mktime() kita dapat mencari tahu hari yang kita tentukan. mktime() memiliki parameter (jam, menit, detik, bulan, tanggal, tahun) jadi parameter ini tidak bisa kita tukar.
contoh :
<!--mengetahui hari pada tanggal tertentu-->
<?php
echo date("l", mktime(0,0,0,8,3,1992));
?>
Selain contoh function diatas, masih ada banyak lagi built-in function php yang lainnya. Berikut ini ada beberapa functin yang sering digunakan.
4. Checkdate()
Untuk memeriksa apakah format penulisan tanggal sudah benar.
Sintaknya: checkdate($bulan,$hari,$tahun)
5. Getdate()
Untuk menhasilkan waktu dengan keluaran bertipe array.
Sintaknya: checkdate($bulan,$hari,$tahun)
6. String
· strlen()
digunakan untuk menghitung panjang (length) dari sebuah string.
· strcmp()
digunakan untuk membandingkan (compare) dua buah string.
· explode()
digunakan untuk memecah string menjadi array.
7. Utility / Fungsi Bantuan
· isset()
digunakan untuk mengecek apakah sebuah variabel sudah pernah dibuat atau belum yang hasilnya berupa true atau false.
· empty()
digunakan untuk mengecek apakah variabel yang ada itu kosong atau tidak.
· die()
untuk memberhentikan program.
· sleep()
untuk memberhentikan program sementara.
· var_dump()
digunakan untuk mencetak isi dari sebuah variabel, array, object.
VII. Fungsi Numerik
Fungsi numerik adalah fungsi yang mengembalikan hasil numerik.Fungsi php numerik dapat digunakan untuk memformat angka, mengembalikan konstanta, melakukan perhitungan matematika, dll.
Tabel di bawah ini menunjukkan fungsi numerik PHP yang umum
Function
Description
Example
Output
is_number
Accepts an argument and returns true if its numeric and false if it’s not
<?php
if(is_numeric("guru"))
{
echo "true";
}
else
{
echo "false";
}
?>
false
<?php
if(is_numeric (123))
{
echo "true";
}
else
{
echo "false";
}
?>
true
number_format
Used to formats a numeric value using digit separators and decimal points
<?php
echo number_format(2509663);
?>
2,509,663
rand
Used to generate a random number.
<?php
echo rand();
?>
Random number
round
Round off a number with decimal points to the nearest whole number.
<?php
echo round(3.49);
?>
3
sqrt
Returns the square root of a number
<?php
echo sqrt(100);
?>
10
cos
Returns the cosine
<?php
echo cos(45);
?>
0.52532198881773
sin
Returns the sine
<?php
echo sin(45);
?>
0.85090352453412
tan
Returns the tangent
<?php
echo tan(45);
?>
1.6197751905439
pi
Constant that returns the value of PI
<?php
echo pi();
?>
3.1415926535898
VIII. Fungsi aritmatika atau matematika
Beberapa operator aritmatika:
Ø Penjumlahan
Operator penjumlahan di php digunakan untuk menjumlahkan bilangan atua variabel.
Contohnya: $a+$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//menjumlahkan variabel a dengan variabel b
echo $a + $b;
?>
Ø Pengurangan
Operator penjumlahan di php digunakan untuk mengursngkan bilangan atua variabel.
Contohnya: $a-$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//Operator pengurangan variabel a dengan variabel b
echo $a - $a;
?>
Ø Perkalian
Operator penjumlahan di php digunakan untu mengalikkan bilangan atua variabel.untuk perkalian di php menggunakan tanda bintang ”*”.
Contohnya: $a*$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//perkalian variabel a dengan variabel b
echo $a * $b;
?>
Ø Pembagian
Operator penjumlahan di php digunakan untu menbagikkan bilangan atua variabel. Untuk pembagian di php menggunakan tanda garis miting “/”.
Contohnya: $a/$b
<?php
$a = 4;
$b = 19;
//pembagian variabel a dengan variabel b
echo $a / $b;
?>
Ø Minus
Contoh pembuatan operator minus di php yaitu seperti ini : “-$a”.
Ø Plus
Contoh pembuatan operator plus di php yaitu seperti ini : “+$a”.
Ø Modulus
Operator untuk menentukan hasil dari pembagian. Untuk penulisan operator pembagian menggunakkan persen “%”.
Contohnya: $a%$b
<?php
$a = 18;
$b = 8;
//menjumlahkan variabel a dengan variabel b
echo $a % $b;
?>
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Didalam PHP terdapat memiliki banyak bagian yang masing-masing mempunyai fungsi dan kegunaan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi. Oleh karena itu kita harus mempelajari dengan telilti,,supaya dapat
3.2. Saran
Untuk menciptakan suatu program yang baik, seorang programmer sebaiknya: Menguasai bahasa pemrograman. Dalam penulisan kode program harus teliti
Sintaks dan semantik bahasa pemrograman haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda
Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object
Konsep dasar pemrograman meliputi proses bagaimana mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program merupakan proses impelementasi dari algoritma yang disusun.
Untuk menciptakan suatu program yang baik yang memiliki portabilitas yang tinggi, sehingga memudahkan dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan komputer dibutuhkan suatu standar program. Standar-standar tersebut sering dilihat oleh pemrogram sebagai batasan kreatifitas dan kemampuan untuk menuangkan berbagai ide ke dalam bentuk program. Namun dengan adanya standar akan membuat program menjadi konsisten dan mudah untuk dikembangkan.
DARTAR PUSTAKA
http://changuni.wordpress.com/2010/01/15/makalah-dasar-dasar-pemrograman-php/
#polinela.ac.id, #jeb.polinela.ac.id
Muhammad Aldy Bastian, Eko Win Kenali S.Kom., M.Cs.
#polinela.ac.id, #jeb.polinela.ac.id
Muhammad Aldy Bastian, Eko Win Kenali S.Kom., M.Cs.
Komentar